Selasa, 02 November 2010

dikacaukan dan keaslian nama














pertama kita harus mengetahui apa dan kapan dan dimana terjadi peristiwa "dikacaukannya" bahasa manusia.
apa ? kapan ? dimana ?

kedua kita harus menyadari bahwa sesuatu itu ada level nya,
demikian pula hal kemurnian keaslian suatu hal,
mungkin sama artinya , namun beda "mantra atau kekuatannya"

ketiga TUHAN tau manusia itu sudah "dikacaukan dan atau dipaksa" (akibat dicampur dengan iblis di dunia ini), TUHAN menikmati kebingungan & kekacauan manusia & akhirnya meninjau hati manusia


hal pertama
"dikacaukan" dengan maksud miskomunikasi, salah arti, salah paham
hal macam itu pun sering kita jumpai di kehidupan umum bahkan di FB ini, hal salahpaham juga bisa terjadi di belahan bumi lainnya pada waktu itu. tentu sudah ada bangsa lain di tanah lain pada waktu itu dan SUDAH ada bahasa lain juga.
jadi... hal bahasa (logat) yang beranekaragam itu sudah ada pada waktu peristiwa kacaunya babel.

hal kedua
semakin banyak tau dan mengerti, kita akan dihadapkan pada pilihan dan keputusan. hal macam ini sudah menjadi keharusan dan atau jebakan bagi manusia. ya pilih yang dari sumbernya langsung atau pilih dari makelar yang banyak macamnya juga ???
dalam dimensi roh, yang saya dapat rhema adalah YHWH and JESHUA, tapi saya pernah juga mengusir iblis (betulan) dalam nama YESUS. em... hati kita tertuju pada JESHUA dari Nazaret , walaupun "nyebut"nya beda (dikit).

hal ketiga
kita yang sudah tau dan sadar, terutama yang mendapatkan rhema, bertanggungjawab untuk mengambil keputusan yang lebih murni. tiap pribadi punya level tugas dan tanggungjawabnya masing-masing.
sekali lagi, bahwa pada akhirnya TUHAN akan lebih menilai kondisi "hati" kita.

memang permainanNYA dalam medan pertempuran ini banyak membingungkan manusia manusia, terutama yang didoktrin agama yang tidak proporsional hingga "diabetes dan kecanduan", termasuk TERLALU MUDAH mengaku dan menyatakan sebagai anak TUHAN dan atau hamba TUHAN.

Tidak ada komentar: