Senin, 23 November 2009

kematian & uang




banyak manusia tidak menyadari bahwa kelahiran (materi) menuju kematian (kerusakan, kehancuran) adalah hal yang wajar dan pasti dialami semua dimensi materi. banyak yang tidak sadar bahwa di dunia ini kita hanya mampir saja, bahkan bukan mampir tapi setelah mati ya sudah... hilang begitu saja.

banyak manusia ketika sehat dan seakan di dalam kolam nikmat kehidupan dengan berani dan gagah menyatakan ," saya siap mati , saya sudah puas menikmati hidup ini ". namun... ketika tanda tanda kematian menghampiri... , justru terjadilah perlawanan dan tidak mau mati ???

banyak orang ketika hidup, hanya memikirkan dan mengerjakan kepentingan nya sendiri, enaknya sendiri, nikmatnya sendiri, ketika akan mati... sibuk mencari simpati dari orang sekitar seakan-akan mempersiapkan keramaian (kuantiti / jumlah massa) yang melayat kematiannya kelak.

manusia tidak hanya hidup dari tepung dan daging. banyak manusia beribadah sebagai rutinitas, formalitas dan politik saja. banyak orang tua menuntut anak tanpa menunjukkan apa yang seharusnya orang tua berikan kepada keluarga, tentu saja selain uang uang uang. banyak teman dan saudara ketika sharing mengenai moral dan roh, tetapi selalu menggiring kepada hal uang uang uang.

3 hari lalu kami pergi "melayat" kematian seorang terkenal di kota kami. di sana ditayangkan (via LCD) foto-foto aktivitas dengan pejabat-pejabat negara. Dan seorang rekan menyatakan bahwa yang meninggal ini orang berjasa. Namun berjasa kepada siapa ? Apakah berjasa di mataNYA ? Karna hidup ini penuh kekotoran dibungkus senyum dan kemewahan materi, apalagi bila "dekat dengan pejabat negara" ? uang... tentu dekat dengan sumber uang, bila dekat dengan pejabat ?
Saya amati banyak sekali yang mengirimkan karangan bunga model papan pengumuman, ditempelkan di dinding2 dan saya amati lagi ternyata... lebih cenderung sebagai papan iklan saja, tulisan terbesar justru menyatakan siapa pengirimnya. Rupanya dimanfaatkan untuk promosi juga ya ? Berhubungan dengan nama dan tentu rejeki (promosi).

Suatu ketika kami berjumpa dengan seorang rekan lama, dan kata dia sambil memandang kami," Wah... sekarang sudah sukses ya... ", Kemudian jawab kami ," Sukses itu apa ? Berjumpa dengan mu ini suatu kesuksesan buat kami ". Dan rekan itu pun terheran sejenak. Selama ini kita tenggelam dalam kolam duniawi dan sangat identik bahwa sukses = harta.

barusan yang lalu dicatatan kami ada cerita seorang bapak operasi pasang 8 ring jantung menghabiskan biaya Rp.600.000.000,-. Dengan uang bisa memperpanjang kehidupan ?
Apa beda orang kaya dengan orang miskin ya salah 1 nya di dalam hal mempertahankan hidup bila terserang penyakit. Yang miskin pasrah saja dan segera mati, tapi yang kaya bisa berobat, bisa operasi dsb dan memperpanjang umur (waktu) hidupnya. Semoga saja tidak memperpanjang kejahatannya, kekejamannya, dan keserakahannya.

asuransi... banyak asuransi jiwa yang bisa menguntungkan secara materi (uang) , bisa kita pertimbangkan dan kita beli asuransi, terutama yang memberikan ganti rugi bila sakit ataupun mati. Tentu berhubungan dengan uang lagi.

banyak orang mengumpulkan uang (materi) ketika hidupnya, namun tidak bisa dinikmati karna sifat kikir, cinta (amat) uang dan serakah. uang dan kematian, uang bisa dan banyak juga yang menyebabkan kematian (berbagai penyakit dari makanan dan penyimpangan perbuatan, narkoba, pembunuhan dll) tetapi kematian tidak membawa uang.

salah 1 harta (materi) terbesar adalah kesehatan, kesehatan itu mahal (dari jumlah uangnya),
jadi... mari kita tidak arogan atau sembrono menjalani hidup ini dengan tidak sehat dari segi makanan dan kelakuan atau perbuatan2 yang menyimpang dariNYA.

http://breadwine.blogspot.com/2009/09/di-awal-oktober-09-buku-sq1-bagi-anak.html

Tidak ada komentar: