Sabtu, 02 Oktober 2010

bom, agama & "devide at impera"














nilai-nilai Pancasila hanya teori jempolan,
pada faktanya masih TERLALU SANGAT AMAT JAUH,

para pejabat tidak bisa memberikan teladan baik dari sisi agama dan Pancasila,
agama lebih digunakan untuk alat politik dan rutinitas dan "topeng",
lebih dominan bersandiwara menjadi "boneka",
yang penting "duit",
saling mengutamakan kelompoknya masing-masing,
mari berebut peluang "money politic" ???

di dukung penguasa militer yang identik dengan kekerasan
dan tetap saja memelihara cara "premanism".

tidak ada keadilan yang merata,
tidak ada moral yang meningkat,
penjajahan ekonomi meningkat tajam
dan semakin banyak " pengkhianat " ,
fakta nya demikian ???

bila memperjuangkan kemerdekaan negri ini,
TIDAK memakai nama agama tertentu saja,
TIDAK semakin meningkatkan diskriminasi/rasism pada faktanya,
banyak contoh negara agama yang pada faktanya,
tidak menjamin meningkatnya kebajikan dan kemanusiaan.
selain pihak yang saling menuduh KAFIR, ada pihak yang lebih murni

mari berjuang atas nama Indonesia,
TUHAN menciptakan aneka rupa , bentuk dan warna ikan demikian pula makhluk manusia,
bila hanya berjuang agama tertentu, berarti sudah termakan "devide at impera".
manusia tidak hanya hidup dari "tepung dan daging",
agama hanya dimensi materi
coba renungkan baik baik demi Indonesia Raya,

para pengkhianat memang harus sadar,
negri ini sebenarnya MAMPU merdeka,
mari kita belajar untuk lebih inovatif kreatif dan prihatin
para penguasa militer harus lebih sadar mencintai rakyat keseluruhan !

banyak tulisan tentang nubuat negri ini di buku SQ1 >
http://breadwine.blogspot.com/2009/07/sq-1-and-true-story.html

Tidak ada komentar: