Senin, 16 November 2009
hah ... ... ...
Di dalam buku SQ1 banyak terdapat nubuat yang digenapiNYA. Buku tersebut sebenarnya sudah kami persiapkan sejak th.2007 namun baru terwujud th.2009. Buku tersebut juga membawa misi pewartaan kepada para pejabat negara ini. Buku tersebut tidak semata untuk kepentingan kelompok tertentu tetapi bagi seluruh manusia di negeri ini dan bahkan dunia.
http://breadwine.blogspot.com/2009/09/di-awal-oktober-09-buku-sq1-bagi-anak.html
Namun apa yang terjadi hingga kini ? Apakah yang sedang para pejabat sibuk kan, ribut kan. Apa yang sedang para kaya dan konglomerat utaman ?
Bencana bencana, kenapa mereka sibuk masing-masing seakan-akan rakyat dibiarkan begini begitu saja, usaha sendiri sendiri. Para pejabat berlimpah kemewahan dan kenikmatan duniawi. Kali (saluran air kota) banyak pendangkalan, sekitar 70 waduk mengalami pendangkalan, sedimentasi hingga daya tampungnya hanya menjadi 10% saja (mengerikan), pekerjaan DPU yang "tambal sulam", pembangunan hanya berdasarkan ambisi dan target manusiawi (jembatan Suramadu sangat riskan hancur oleh alam, dan berapa besar biaya nya ? ), bagaimana persiapan pangan dan teknologi pangan negeri ini ?
Kalian yang mengaku pribumi, anak negeri asli, dan julukan apa saja.
Kami ingatkan baik-baik, kami mengkhawatirkan kita semua, walaupun rasis dan diskriminasi terus tumbuh di negeri ini. Kami hanya menyuarakan petunjukNYA, mengingatkan, menegur kalian salah 1 nya melalui buku SQ1 yang didistribusikan secara nasional melalui Gramedia, Toga Mas, Utama grup dll. Dengan harapan para pejabat dan orang penting di negeri ini LEBIH memperhatikan dan mempersiapkan diri bagi kita semua para rakyat terutama rakyat kecil.
http://breadwine.blogspot.com/2009_09_01_archive.html
Apa saja hasil kerja kalian untuk hadapi DISASTER ? Apa saja ?
Kalian hanya bisa menunggu sambil berebut EMAS,
dan rakyat kecil hanya bisa pasrah menanti bencana ?
Kami bukanlah manusia super ego seperti yang difitnahkan para "elit buta" yang mengaku nasionalis.
Kami mencintai Indonesia bukan karna kehendak pribadi tetapi karnaNYA !
Buktikan saja, baca buku SQ 1 itu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar