Jumat, 01 Maret 2013

Lintah + Kangkung + Manusia , tipuan dan fakta

KISAH "HOAX" (tipu, bohong) >>> HATI-HATI Makan Kangkung Tumis, dll yang berkaitan dengan KANGKUNG, mungkin cerita ini dapat menjadi pertimbangan bagi ANDA sekalian ketika ANDA hendak makan KANGKUNG. di klinik yang terkenal di Malaysia, semua Dokter kebingungan karena ada seorang anak kecil yang mnderita sakit perut. Anak itu dbawa ke klinik oleh Ortu nya setelah 2 hari menderita DIARE. Sudah bermacam obat sakit perut yang dberikan kepada anak itu, namun DIARE tidak kunjung sembuh. Kemudian Ortu anak tersebut di tanya oleh Dokter, "makanan apa yang di makan oleh anak tersebut selama 2 hari ini ? "Ortu anak itu kebingungan, karena sejak anaknya DIARE, anak tersebut tak mau makan, dia hanya minum susu putih, itu pun muntah. Setelah diperiksa, ternyata sebelum menderita DIARE, malam tersebut anak itu makan Kangkung Tumis diRestoran bersama Ortu nya. Dokter segera melakukan X-RAY, trnyata dalam usus anak tersebut telah berkembang biak LINTAH dengan anaknya yang kecil - kecil. Dokter menyerah dan menyatakan tidak sanggup mengambil tindakan medis apapun. Akhirnya anak kecil malang itu pun MENINGGAL DUNIA. Setelah diperiksa ulang, ternyata Lintah itu sebelumnya berada didalam Batang Kangkung yang besar. Memang, untuk penggemar kangkung tumis yang paling enak adalah BATANGNYA. Lintah yang brada di dalam batang kangkung itu tidak akan mati walau dimasak slama 20 menit, apalagi untuk kangkung tumis proses memasak tidak terlalu lama agar menghasilkan rasa kangkung yang sedap. Lintah hanya akan MATI jika DI BAKAR. Didalam usus anak kecil tadi, lintah hanya butuh waktu 1 - 2 hari untuk berkembang biak. Jika ada keluarga/ teman - teman yang mengalami hal tersebut, lakukan tindakan dengan memberi minum air Rendaman Tembakau (bisa diambil dari rokok kretek) biasanya lintah "akan keluar dan dalam keadaan mati. F A K T A Wah kesannya meyakinkan sekali ya. Tapi bagi pembudidaya lintah seperti eNHa Farm tahu pasti bahwa cerita ini adalah bohong belaka. Kenapa eNHa begitu yakin? Berikut beberapa catatan eNHa atas kebohongan e-mail cerita diatas :  Dokter melakukan rontgen ternyata di usus anak tersebut telah berkembang biak lintah dengan anaknya yang kecil-kecil Komentar eNHa : secara medik rontgen untuk mendeteksi sesuatu, tapi rontgen tidak dapat melihat benda/mahluk bergerak secara langsung  Lintah tidak mati walau dimasak dan hanya mati jika dibakar Komentar eNHa : Tubuh lintah sebagian besar terdiri dari cairan yang akan bereaksi terhadap polutan. Lintah mudah sekali mati dengan garam / tembakau / alkohol. Sehingga jika dimasak dengan garam-pun, otomatis lintah akan mati. Sebelum masuk ke usus, makanan berisi lintah pasti melewati lambung yg memiliki zat keasaman tinggi. Pada fase ini lintah dipastikan akan mati.  Dalam usus lintah berkembang biak cepat hanya dalam 1 – 2 hari Komentar eNHa : Lintah memang hewan hermafrodit, tetapi tetap butuh lintah lain untuk berkembang biak atau tidak dapat membelah diri sendiri layaknya amuba. Lintahpun berkembang biak hanya setelah masa dewasa sekitar usia 6 bulanan dan sebelum itu harus mengerami telur-telurnya yg berbentuk kokon. Jadi sangat tidak mungkin berkembang hanya dalam 1 – 2 hari, walaupun dia hidup di tempat yang banyak darah.

Tidak ada komentar: