Senin, 14 Juli 2008

Pedoman Dasar


Bread & Wine Ministry
Membangun Generasi Kerajaan Allah

V i s i :
Menjadi pembuka jalan bagi pewartaan kebenaran & kasih TUHAN, kerukunan umat manusia.
Dasar visi : Perjumpaan dengan pernyataan TUHAN dan panggilanNya dan kita merespon dengan iman Nya.

M i s i :
Membangun “Bread & Wine Ministry” guna :
Mendorong pada gereja-gereja untuk mewujudkan pelayanan dengan kadar lebih murni sesuai dengan “nature” TUHAN (YHWH sesuai kamus alkitab).

Aksi :
Membuat forum temu wicara.
Membuat buku, CD, atau media lainnya.
Mengajar, kotbah dan menyembuhkan.

Pedoman dasar Bread & Wine Ministry :
Berusaha bertindak sesuai firmanNya.
Berusaha tidak menutup diri, berusaha menjadi terang dan transparan.
Berusaha rendah hati dihadapanNya, mewujudkan toleransi, mengakui kesalahan dan kekurangan diri sendiri. Menyadari dan mengakui perbedaan sebagai ciptaan TUHAN.
Tuaian adalah hak sang Pencipta, dan kesatuan adalah kehendak dan pekerjaanNya.
Kita seharusnya saling melengkapi sebagaimana anggota tubuh Kristus.
Semua karunia datang dari YHWH, kebesaran dan kekayaan karuniaNya bagi anakNya.
Kita dipanggil bukan untuk menjadi lebih hebat dari yang lain, tetapi untuk menggenapi rencanaNya dalam hidup kita masing-masing.
Mengusahakan kemurnian dalam melakukan kehendakNya.
YHWH tidak suka perpecahan gereja yang terlalu banyak, akibat berbagai motivasi manusia yang lebih dominan daripada kemurnian kehendakNya.
Kebesaran dan keagungan kasihNya di atas segala hal termasuk kemakmuran, kuasa dan kenabian yang bahkan bisa dipalsukan oleh iblis.
Menghindari dan menolak motivasi kerja untuk ketenaran dan kenikmatan diri sendiri.
Sangat menyadari kelemahan manusia, maka sadar perlunya saling tolong menolong, saling menegur, mengoreksi dan menasehati.
Kami tidak bermaksud menggalang umat menjadi jemaat, tetapi memuridkan mereka agar berkarya di tempat masing-masing sesuai dengan talenta dan panggilanNya.
TUHAN tau manusia terbatas dan bodoh, maka kami tidak ingin dominan dalam doktrin (dimensi materi) yang hanya akan menambah perpecahan umatNYA.
Mewartakan tanpa paksaan dan nonagamanisasi.

Kami bukan pengikut aliran tertentu yang ekstrim dan bukan menjadi saksi tertentu, kami saksi Isa Almasih, kami saksi Yesus Kristus.

Pendiri : Petrus H.B & rekan (2007)
Email : breadwineintl@yahoo.co.id

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Kepada Bread & Wine Ministry,

Saya tertarik membaca tulisan-tulisan anda dari blog anda. Sayangnya email yang anda berikan di blog ini dinyatakan tidak ada oleh Yahoo, sehingga saya harus berkomentar di sini.

Ada beberapa pertanyaan dari saya:

1. Salah satu pedoman dasar Bread & Wine adalah "Berusaha bertindak sesuai firmanNya" (entri pada hari Senin, 14 Juli 2008). Pertanyaan saya, apa definisi anda ketika anda mengatakan "firmanNya"? Lain dari Alkitab yang telah dikanonisasi saat ini? Ketika anda berkata "Apakah rasul Allah itu 100% benar ?" (entri Kamis, 17 Juli 2008), apakah anda mengatakan Alkitab yang kita miliki tidak cukup (atau mungkin telah ternoda) untuk kita mengetahui "firmanNya"?

2. Salah satu visi anda adalah "Menjadi pembuka jalan bagi pewartaan kebenaran & kasih Allah, kerukunan umat manusia". Lalu, apa "kebenaran dan kasih Allah"? Maksud saya, kita harus setuju terlebih dahulu, sumber apa yang dapat kita percaya dan gunakan dalam mengetahui "kebenaran & kasih Allah" sehingga kita dapat mencapai "kerukunan umat manusia". Melanjutkan dari pertanyaan nomor 1, apakah anda memproposisikan, ada sumber lain dalam mengetahui kebenaran ini? Selain dari kasih Allah yang telah dilimpahkan ke manusia melalui pengorbanan anakNya yang tunggal, Yesus Kristus, yang telah mati, disalibkan, dan bangkit kembali pada hari yang ketiga? Yang telah terekam melalui Alkitab?

3. Pedoman lainnya dari ministry anda adalah "Kami tidak bermaksud menggalang umat menjadi jemaat, tetapi memuridkan mereka agar berkarya di tempat masing-masing sesuai dengan talenta dan panggilanNya". Bagaimana hal ini dapat dicapai tanpa mendirikan jemaat? Apa definisi "jemaat" menurut pengertian anda? Bagaimana mungkin kita bisa "...perlunya saling tolong menolong, saling menegur, mengoreksi dan menasehati" tanpa keberadaan jemaat? Apakah ministry anda tidak memungkinkan adanya pengikut Tuhan saling berkumpul dan berdoa bersama? Semata-mata melalui surat menyurat? Melalui buku-buku atau media elektronik semata?

Kalau anda menjawab "Ya, ada sumber lain dalam mengetahui kebenaran firmanNya", saya tertarik untuk mengetahui sumber lain apa lagi yang bisa kita miliki. Karena, Alkitab cukup jelas dalam mendefinisikan "FirmanNnya", yaitu melalui anakNya yang tunggal (Ibrani 1:1-2). Konsekuensinya, Yesus adalah mesias yang dijanjikan oleh nabi-nabi di Perjanjian Lama, dan di dalam menggenapinya, Ia harus disalib, mati, dan bangkit kembali kepada hari yang ketiga.

Ya, saya sangat setuju bahwa kesatuan tubuh Kristus sangatlah penting, karena Paulus sendiri pun mengulangnya berkali-kali didalam surat-suratnya, tapi ia juga jelas dalam menyatakan atas dasar apa tubuh Kristus bersatu, yaitu semata-mata melalui Yesus Kristus (1 Korintus 3:10-15)

Terima kasih dalam meluangkan waktu anda dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan saya,

Rusdy Simano

"Servire cum Virtute Spiritus Sancti" mengatakan...

Saya ini org kurang pinter, makanya saya banyak berTANYA.
1. Kalimat yang saya ajukan adalah pertanyaan, jadi saya BUTUH masukan dari rekan2.
2. Roh Bapa Kami di Sorga & JESUS kristus adalah panutan dan kekuatan saya. Alkitab bukan RohAllah dan bukan JESUS.
3. Rumah Bapa ku tidak sekecil 6 hektar dengan 30000 "jemaat". Saya hidup berinteraksi dengan siapapun dan Bapa ku mengasihi TIDAK dibatasi hal2 dimensi materi.

MESIAS ku JESUS !