Kamis, 22 Juli 2010
harta dan kebajikan
tulisan2ku bukan untuk menuduh 1 atau 2 orang saja, tetapi untuk umum.
suatu sisi baik di dalam ku menegur ku dan kita semua.
itu berarti termasuk aku tidak luput dari "keburukan", itulah manusia.
dulu keluargaku jauh lebih sulit ekonomi nya,
kemudian meningkat.
aku merasakan sulitnya idup ini dengan berbagai resikonya.
kini aku bisa menikmati materi lebih baik daripada dahulu,
tapi... aku tidak ingin menjadi sombong dan angkuh,
aku tidak ingin pasang gengsi tinggi,
aku ingin bisa bertoleransi dan berbelaskasih dengan mereka yang dipertemukan TUHAN dalam sikon ekonomi yang lebih lemah. aku antar mereka ke klinik , aku bantu biaya nya 50%, aku tidak gengsi membukakan pintu bagi mereka dan mengajak makan bersama-sama sambil berbincang.
itu salah 1 bagian bermakna dalam idupku,
selain sisi lain ku sebagai manusia
saya amati di kota metropolitan,
perlombaan harta dan gengsi sangat menonjol,
banyak juga yang "bicara buesar" untuk membangun gengsi.
saya punya saudara mampu di Jakarta, tapi... uh...
justru mengejek dan hina yang harta na tidak selevel dia,
gila hormat dan pujian, walaupun tiap minggu juga ke greja atau ada juga yang punya patung maria khusus untuk doa di rumahnya.
aku menyampaikan FAKTA fakta,
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar